Data Riskesdas 2018 menunjukkan Indonesia sebagai negara ke-5 di dunia dengan jumlah balita tertinggi mengalami stunting sebesar 30,8%. Periode emas (gold period) penanganan stunting dimulai dari masa kehamilan sampai dengan umur 2 tahun (1000 HPK). Harus diakui bahwa situasi pandemi berdampak pada tidak optimalnya pelayanan Posyandu yang menjadi sarana pemantauan tumbuh kembang bayi/anak berbasis masyarakat.
Dr. dr. Sri Achadi Nugraheni, MKes yang merupakan dosen MKM bersama-sama dengan tim dosen FKM lainnya mengembangkan model Posyandu Satelit sebagai upaya deteksi dini pencegahan stunting berbasis masyarakat. Kegiatan pendampingan telah dilakukan di 21 kab/kota melibatkan 1.191 kader Posyandu, tenaga kesehatan Puskesmas, serta perangkat desa dan kecamatan. Posyandu Satelit ada tingkat RT/Dawis dan dapat dibuka sesuai kebutuhan. Hasil pendampingan sudah disusun dalam bentuk policy brief yang dapat digunakan sebagai media advokasi kepada pihak-pihak terkait.
Media Posyandu Satelit dapat diakses pada: https://tinyurl.com/MediaPosyanduSatelit